1 Penyampaian dan diskusi gambar kerja dan spesifikasi teknik yang telah ditetapkan kepada pihak terkait; 2. Prosedur pembuatan laporan menyeluruh tentang pembacaan dan interpretasi gambar dan spesifikasi Teknis. OUTLINE Fungsi gambar kerja dan spesifikasi teknis dalam pelaksanaan suatu pekerjaan adalah sebagai acuan dalam melakukan pekerjaan Melalui kegiatan pembelajaran dengan menggunakan Model Pembelajaran Problem Based Learning PBL dan metode diskusi, peserta didik dapat menentukan gambar kerja ptototipe produk, menjelaskan konsep gambar kerja prototipe produk, mengidentifikasi komponen-komponen pada gambar kerja prototope produk, menganalisis lembar kerja/gambar kerja untuk pembuatan prototipe produk barang atau jasa, mengembangkan gambar kerja produk, dan membuat gambar kerja prototipe produk dengan rasa ingin tahu, kreatif, komuikatif, dan mandiri. A. Pengertian Gambar Kerja B. Tujuan Gambar kerja C. Fungsi Gambar Kerja D. Langkah-langkah Pembuatan Gambar Kerja E. Teknologi dan aplikasi dalam proses pembuatan gambar kerja Manusia memiliki caranya sendiri untuk mengutarakan pemikiran dan maksudnya, baik secara lisan maupun berupa tulisan atau gambar. Sejak dahulu sampai sekarang gambar sudah digunakan sebagai alat komunikasi, bahkan mengalami perkembangn yang sangat pesat karena adanya dukungan dari perkembangan teknologi saat ini. Hal pertama yang dilakukan sebelum membuat prototipe adalah membuat gambar kerja prototipe yang merupakan gambaran secara menyeluruh dan detail mengenai desain produk yang telah dibuat sebelumnya. Informasi-informasi yang ada pada gambar kerja disesuaikan dengan prototipe produk yang akan dibuat. Selain itu, dalam gambar kerja harus memuat infomassi yang sesingkat-singkatnya, selengkap-lengkapnya, dan sejelas-jelasnya mengenai prorotipe yang akan dibuat. Bab ini akan dijelaskan bagaimana langkah-langkah pembuatan gambar kerja produk barang maupun jasa. A. Pengertian Gambar Kerja Gambar kerja adalah sebuah gambar yang digunakan sebagai acuan atau patokan untuk merealisasikan antara ide ke dalam wujud fisik sebuah benda. Gambar kerja adalah komunikasi utama wirausahawan sebagai pemilik ide atau gagasan dengan orang atau tim yang dapat mewujudkan ide atau gagasan tersebut ke dalam sebuah desain prorotipe atau produk. Desain prototipe yang dibuat bisa berupa sketsa, foto, dan sebagainya. Konten atau isi pada gambar kerja atau lembar kerja harus dipahami oleh wirausaha dan tim pembuatnya serta semua bidang yang berperan dalam pembuatan desain produk atau prototipe. Gambar kerja dapat terdiri dari berbagai unsur yang di dalamnya memuat informasi mengenai bentuk, bahan-bahan dan warna. Dengan bantuan gambar kerja juga, seorang wirausaha tidak perlu untuk mengawasi setiap detail dari semua unsur yang berperan pada proses pembuatan prototipe atau produk, karena akan menyita waktu dan tidak efisien. Namun tetap harus ada pemantauan dan quality control yang dilakukan wirausahawan. Gambar kerja bisa berupa lembar kerja, diagram alir, cara kerja, dan lain sebagainya. Gambar kerja yang baik adalah gambar yang mudah dipahami, sehingga siapapun yang menggunakan gambar kerja tersebut dapat membuat desain prototipe atau produk dengan sama persis. Gambar kerja berbeda degan desain produk, perbedaanya yaitu jika desain produk berupa proses perancangan sebuah produk yang akan dibuatkan prototipenya terlebih dahulu sedangkan gambar kerja merupakan penyempurnaan dari gambar desain yang akan dibuat. Karena gambar kerja biasanya memberikan informasi yang lebih detail dibandingkan desain produk yang biasanya hanya bentuk sketsa saja. Ketidak jelasan gambar kerja yang dibuat dapat membingungkan tim pembuat desain produk. Selain itu, kesalahan dalam pembuatan desain produk dikarenakan adanya ketidak pahaman tim pembuat atau tim pelaksana di lapangan membuat produk yang dibuat tidak sesuai dengan yang diinginkan. Hal tersebut dapat membuat suatu produk gagal dalam pemasarannya ataupun dapat berbahaya bagi konsumen. Contohnya permasalahan yang dialami ranjang bayi bermerek Simplicity. Lebih dari 400,000 unitnya produk tersebut di tarik dari pasar. Hal tersebut dikarenakan oleh kematian bayi berumur 8 bulan. Penyebabnya adalah sebagain bagian produk mempunyai kelemahan, yaitu material yang dugunakannya mudah patah. Kejadian ini bukan yang pertama kalinya, pada bulan September tahun 2008 perusahaan ini pun telah menarik 600,000 unit produk yang sama dan pada tahun 2007 sebanyak 1 juta unit produk ditarik dari pasar. Secara umum, gambar kerja dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis, yaitu gambar dua dimensi dan gambar tiga dimensi. a. Gambar Dua Dimensi Gambar dua dimensi adalah gambar yang hanya dapat menunjukan salah satu permukaan benda saja, namun benda tersebut dapat ditampilkan dari atas, bawah, samping kanan, maupun kirinya. Permukaan benda yang ditunjukkan biasanya berisi keterangan yang menjelaskan secara detail gambar dua dimensi tersebut. Fungsi dari gambar dua dimensi adalah memudahkan benda untuk dipahami oleh orang lain dengan mencantumkan keterangan yang detail mengenai benda tersebut. b. Gambar Tiga Dimensi Gambar tiga dimensi menampilkan benda dari berbagai sisi, baik atas, bawah, dan samping. Gambar tiga dimensi merupakan gambar yang menampilkan bentuk asli atau nyata sebuah benda. Pada gambar tiga dimensi terdapat keterangan panjang, tinggi dan lebar benda, tetapi keterangannya tidak sedetail gambar dua dimensi. Fungsi gambar tiga dimensi adalah meggambarkan contoh benda yang di dalamnya tersusun dari gambar dua dimensi. Namun biasanya gambar kerja yang dibuat hanya dalam bentuk gambar dua dimensi. Karena dalam gambar dua dimensi menampilkan keterangan yang lebih detail dibandingkan gambar kerja dalam bentuk tiga dimensi. B. Tujuan Gambar Kerja Sebuah gambar yang dibuat akan menimbulkan persepsi yang berbedabeda pada setiap orang. Selain itu, gambar yang dibuat bisanya memiliki fungsi dan tujuan tertentu. Salah satu tujuan gambar kerja adalah untuk menyamakan persepsi mengenai suatu konsep, objek atau benda tertentu. Misalnya, gambar kerja yang memuat desian pembuatan kopi kemasan, pasti setiap orang yang melihat akan beranggapan bahwa gambar kerja terssebut menunjukkan langkah-langkah untuk membuat kopi kemasan. Tujuan dari gambar kerja prototipe atau produk yang lain, adalah sebagai berikut. Sebagai standar desain produk dalam proses produksi yang disepakati dan agar tujuan dari pembuatan produk tersebut dapat dicapai, oleh karena itu penggunaan simbol-simbol gambar harus sama secara internasional. b. Mempopulerkan gambar. Dalam bidang teknologi yang membutuhkan data-data pati dan akurat, mempopulerkan atau mengenalkan gambar sangatlah penting. Karena gambar yang dibuat harus berdasarkan data bukan berdasarkan kebiasaan atau perasaan saja. Sehingga, gambar tujuan dari gambar tersebuut dapat tersampaikan. Menyederhanakan desain prototipe yang telah dibuat. Tujuannya adalah untuk menghemat waktu, mempermudah pengerjaan dan mempercepat perencanaan. Memperjelas desain produk yang telah dibuat untuk menghindari kesalahan pengerjaan. C. Fungsi Gambar Kerja Gambar kerja berfungsi sebagai suatu alat untuk menyampaikan tujuan atau maksud dari pembuat gambar tersebut kepada orang yang melihatnya. Selain itu, gambar kerja produk berfungsi sebagai sumber informasi yang mampu menghubungkan perancang atau pembuat gambar kerja dengan pihak yang memanfaatkannya. Sehingga keterangan-keterangan yang terdapat pada gambar kerja harus sedetail mungkin dan pasti, tidak boleh menimbulkan keraguan atau kebingungan pada orang yang menggunakan-nya. Jika pada gambar kerja menggunakan lambang-lambang tertentu, maka lambang tersebut harus diberi catatan atauu keterangan dalam bahasa dan pengertian yang berlaku secara internasional. Dalam proses pembuatan gambar kerja berdasrkan desain produk yang telah dibuat, tetap harus melewati proses evaluasi yang dapat dilakukan berulang-ulang sampai gambar kerja tersebut dapat berisi informasi-informasi pembuatan prototipe yang sesuai dengan harapan. Penyampaian informasi pada gambar kerja diusahakan harus sesingkat, selengkap, dan sejelas mungkin. Contoh penerapan fungsi gambar kerja, misalnya jika seorang wirausaha akan membuat produk berupa kopi bubuk pasti Ia akan berkonsultasi dengan ahli di bidang kopi untuk mengetahui bagaimana menghasilkan kopi bubuk yang berkualitas. Dengan demikian, fungsi gambar kerja dalam pembuatan kopi adalah membantu menjelaskan proses dalam pembuatan kopi. Karena pembuatan gambar kejra sudah dilaksanakan dengan matang dan di desain pada awal perencanaan, sehingga gambar kerja tersebut dapat memberikan analisa tepat mengenai kekurangan dan kelebihan dalam proses pembuatan kopi dan halhal yang harus dilakukan sebelum produk tersebut dipasarkan. D. Langkah-Langkah Pembuatan Gambar Kerja Salah satu langkah penting dalam proses pembuatan prototipe adalah pembuatan gambar kerja. Gambar kerja yang telah dibuat akan menjadi acuan atau patokan visual dalam pembuatan prototipe. Proses pembuatan gambar kerja merupakan suatu kegiatan yang penuh dengan kreativitas. Dalam proses pembuatan gambar kerja, bentuk gambar kerja yang dibuat tergantung dari ide yang dimiliki. Selain itu untuk gambar kerja yang dibuat harus juga disesuaikan dengan anggaran yang dimiliki. Usahakan agar bahan yang digunakan membuat gambar kerja adalah bahan yang paling murah, karena yang terpenting dalam proses pembuatan gambar kerja adalah gambar kerja yang telah dibuat dapat menjadi prototipe yang efektif. Ide atau gagasan yang seorang wirausahawan ptototipe dapat dituangkan ke dalam bentuk gambar atau diagram proses. Kemudian dianalisis untuk menentukan bahan dan komponen serta cara pembuatan dari prototipe tersebut. Proses dapat berlangsung secara terus menerus sehingga diperoleh gambar kerja prototipe yang sempurna. Data dari hasil analisa digunakan untuk memperbaiki gambaran awal prototipe pada gambar kerja, yang memuat keterangan-keterangan dengan detail. Dalam pembuatan gambar kerja, pembuat gambar kerja dibantu oleh drafter atua orang yang memberikan keterangan-keterangan yang ringkas tetapi sesuai dengan maksud dan tujuan dari pembuat gambar kerja tersebut. Selain juru gambar, seorang perancang pun membutuhkan operator membuat benda nyata dari gambar kerja yang telah dibuat. Seorang operator harus memiliki kemampuan berbagai macam mesin, apilkasi maupun alat elektronik. Selain itu, ia juga harus memahami standarisasi yang ditetapkan perusahaan maupun standarisasi nasional dan internasional. Dalam berwirausaha pembuatan gambar kerja yang menggambarkan produk dengan tepat sangatlah penting dan dalam pembuatannya harus memperhatikan beberapa hal, di antaranya sebagai berikut. Keamanan produk. Kenyamadan dan keindahan produk. Mudah dan praktis dalam penggunaannya. Bahan baku. Model atau bentuk yang sesuai dengan perkembangan zaman. Beberapa langkah yang dapat dilakukan dalam mewujudkan gambar kerja menjadi produk nyata, di antaranya sebagai berikut. Mencari ide produk atau gagasan produk yang sesuai dengan pasar. Menetapkan ide atau gagasan ke dalam gambar kerja. Membuat gambar kerja produk. Membuat prototipe produk. Menganalisanya mengenai ptototipe produk yang telah dibuat. Evaluasi dan perbaiki jika ada kekurangan. Selain itu, terdapat beberapa kriteria dari sebuah gambar kerja sebagai acuan pembuatan prototipe. Kriteria dan syarat gambar kerja dalam pembuatan prototipe, di antaranya sebagai berikut. Gambar kerja prototipe alangkah baiknya dibuat dengan cepat dan murah. Karena biaya yang besar harus dikonsentrasikan pada aspek eksplorasi atau pengembangan konsep pembuatan prototipe. Gambar kerja dapat dibuang, jadi jangan membuat gambar kerja dari bahan yang tidak dapat dibuang. Beberapa bahan yang dapat digunakan, seperti tanah liat, karton, dan lain sebagainya. Gambar kerja dibuat dengan resolusi rendah, karenn, dan gambar kerja merupakan rancangan sederhana dari sebuah prototipe. Gambar kerja prototipe bersifat ambigu, artinya gambar kerja tersebut dapat diinterpretasikan dari segala sisi olah siapapun yang melihatnya. Sehingga memiliki sifat terbuka untuk dikritisi dan disempurnakan kembali. E. Teknologi dan Aplikasi yang Dapat Digunakan dalam Membuat Gambar Kerja Proses pembuatan gambar kerja prototipe melibatkan berbagai teknologi dan aplikasi yang dapat digunakan dari awal proses pembuatan sampai akhir proses pembuatannya. Teknologi ataupun aplikasi yang dipilih harus benarbenar memiliki kemampuan atau fitur untuk membuat gambar kerja yang detail dan jelas. Beberapa teknologi dan apilasi yang dapat digunakan, di antaranya adalah sebagai berikut. Aplikasi "GauGAN" yang berbasis kecerdasan buatan AI Sketchup 3dmax 3D Slash Clara. IO Canva Adobe Photoshop Belnder dan lain sebagainya Selain aplikasi digital, ada beberapa cara untuk membuat gambar kerja secara manual. Adapun alat dan bahan yang dapat digunakan, adalah sebagai berikut. Pensil gambar Pulpen dan kertas Penggaris Meja gambar Jangka Di bawah ini beberapa contoh gambar kerja prototipe. Gambar Contoh Gambar Kerja untuk Produk Makanan Gambar Contoh Gambar Kerja untuk Produk Fashion E. Augmented Reality Apakah Anda pernah mendengar mengenai Augented Reality AR? Augmented Reality Augmented Reality AR dan kebalikan Virtual Reality VR. Konsep AR adalah memunculkan objek maya ke dalam dunia nyata, sedangkan VR adalah memunculkan objek nyata ke dalam dunia maya. Saat ini, sebenarnya semua orang mungkin sudah pernah menggunakan teknologi AR. Teknologi AR dikenalkan pertama kali kepada masyarakat, yaitu melalui permainan yang bernama Pokemon Go. Di dalm permainan Pokemon Go pemain dipaksa bergerak untuk menangkap Pokemon. Untuk melacak gerakan pemain, Pokemon Go menggunakan GPS dan teknologi AR digunakan untuk memunculkan pokemon pada layar kamera smartphone yang digunakan pemain Penggunaan teknologi AR pun sekarang sudah merambah ke dunia bisnis, di mana sekarang ini banyak perusahaan yang memanfaatkan teknologi AR dalam proses pembuatan prototipe dan dalam proses promosi. Dalam proses pembuatan prototipe, pelaku usaha dapat membuat gambar kerja yang menggunakan AR sebelum diwujudkan menjadi benda nyata. Dengan menggunakan teknologi AR setiap anggota dapat dengan jelas bentuk prototipe yang akan dibuat dan dapat melakukan perbaikan dengan segera. Selain itu, proses pembuatan prototipe pun menjadi lebih efesien. Metode yang dikembangkan pada Augmented Reality saat ini terbagi menjadi dua metode, yaitu Marker Based Tracking dan Markless Augmented Reality. 1. Marker Augmented Reality Marker Based Tracking Marker ini biasanya merupakan ilustrasi hitam dan putih persegi dengan batas hitam tebal dan latar belakang putih menyerupai barcode. Komputer akan mengenali posisi dan orientasi marker dan menciptakan dunia virtual 3D, yaitu titik 0,0,0 dan tiga sumbu yaitu X, Y, dan Z. Marker Based Tracking ini sudah lama dikembangkan sejak 1980-an dan pada awal 1990-an mulai dikembangkan untuk penggunaan Augmented Reality. 2. Markerless Augmented Reality Salah satu metode Augmented Reality yang saat ini sedang berkembang adalah metode “Markerless Augmented Reality”, dengan metode ini pengguna tidak perlu lagi menggunakan sebuah marker untuk menampilkan elemen-elemen digital, dengan tool yang disediakan Qualcomm untuk pengembangan Augmented Reality berbasis mobile device, mempermudah pengembang untuk membuat aplikasi yang markerless, Qualcomm, 2012. Kedua teknik augmented reality tersebut saat ini dikembangkan oleh dua perusahaan, yaitu Total Immersion dan Qualcomm, beberapa teknologi andalan yang mereka buat, di antaranya, Face Tracking, 3D Object Tracking, dan Motion Tracking. Selain itu, AR pun dapat dalam membuat gambar kerja. Dengan AR, gambar kerja yang dibuat menjadi lebih nyata dan kita dapat berintraksi dengan gambar kerja tersebut, sehingga mudah untuk dipahami. F. RANGKUMAN Gambar kerja adalah sebuah gambar yang digunakan sebagai acuan atau patokan untuk merealisasikan antara ide ke dalam wujud fisik sebuah benda. Gambar kerja adalah komunikasi utama wirausahawan sebagai pemilik ide atau gagasan dengan orang atau tim yang dapat mewujudkan ide atau gagasan tersebut ke dalam sebuah desain prorotipe atau produk. Gambar kerja dapat terdiri dari berbagai unsur yang memuat informasi mengenai bentuk, bahan-bahan, dan warna. Gambar kerja bisa berupa lembar kerja, diagram alir, cara kerja, dan lain sebagainya. Gambar kerja yang baik adalah gambar yang mudah dipahami sehingga siapapun yang menggunakan gambar kerja tersebut dapat membuat desain prototipe atau produk dengan sama persis. Gambar kerja berbeda degan desain produk, perbedaanya yaitu jika desain produk berupa proses perancangan sebuah produk yang akan dibuatkan prototipenya terlebih dahulu sedangkan gambar kerja merupakan penyempurnaan dari gambar desain yang akan dibuat. Karena gambar kerja biasanya memberikan informasi yang lebih detail dibandingkan desain produk yang biasanya hanya bentuk sketsa saja. Gambar kerja dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis, yaitu gambar dua dimensi dan gambar tiga dimensi. Tujuan dari gambar kerja prototipe atau produk yang lain, yaitu, sebagai standar desain produk dalam proses produksi yang disepakati dan agar tujuan dapat di capai, mempopulerkan gambar, menyederhanakan desain prototipe yang telah dibuat, memperjelas desain produk yang telah dibuat untuk menghindari kesalahan pengerjaan. Fungsi gambar kerja adalah sebuah alat untuk menyatakan maksud atau pemikiran dari seseorang dan sumber informasi yang mampu menghubungkan perancang dengan orang yang mempergunakannya. Langkah-langkah pembuatan gambar kerja, yaitu, menentukan ide atau gagasan, membuat gambar kerja produk, gambar kerja diwujudkan menjadi prototipe, menganalisis, dan mengevaluasi prototipe. Kriteria dan syarat gambar kerja dalam pembuatan prototipe, di antaranya pembuatan gambar kerja harus cepat dan murah, dapat dibuang, dibuat dengan resolusi rendah, dan bersifat ambigu. Beberapa teknologi dan apilasi yang dapat digunakan, di antaranya, sketchup, 3dmax, 3D Slash, dan lain sebagainya. Pembuatan gambar kerja dapat dilakukan dengan menggunakan aplikasi digital maupun menggunakan cara manual. Beberapa alat yang dapat digunakan, di antaranya, pengaris, pensil, kertas, jangla, dan meja gambar. Itu saja materi Produk kreatif dan kewirausahaan menganalisis lembar kerja gambar kerja untuk pembuatan prototype produk barang/jasa ini. Semoga bermanfaat. Manfaatgambar kerja yang utama adalah sebagai panduan untuk proyek konstruksi sehingga bangunan tidak dibuat sembarangan. Gambar teknis ini juga dapat dimanfaatkan untuk menghitung biaya sebagai dasar Rencana Anggaran Bangunan (RAB). Secara sederhana, sebuah gambar panduan yang dibuat secara detail dan akurat akan memudahkan pekerjaan konstruksi. Shop drawing atau gambar kerja adalah acuan yang dapat membantu pekerjaan proyek dengan merealisasikan ide kedalam sebuah gambar. Shop drawing juga dibagi menjadi beberapa bagian menurut jenis proyek yang sedang dikerjakan. Jika gambar kerja untuk proyek pembangunan rumah maka ada pembagian yang mendetail dalam setiap bagiannya seperti gambar site plan, denah, sisi arah rumah, detail lantai, kusen, jendela dan lainnya. Sedangkan untuk gambar kerja proyek pembangunan jembatan, stadion, kilang minyak dibutuhkan gambar yang lebih mendetail seperti general drawing, layout, assembly drawing, drawing tiap item dan lainnya. Daftar isi1 Mengapa Penting Adanya Gambar Kerja ?2 Cara Membaca Gambar Kerja3 Jenis-Jenis Gambar A. B. Fabrikasi Mengapa Penting Adanya Gambar Kerja ? Dalam sebuah proyek perencanaan adalah hal yang krusial, karena menentukan keberhasilan proyek tersebut. Dengan menggunakan gambar kerja, kita bisa melihat, menganalisa, merevisi dan mengkonsep sebuah proyek yang dituangkan dalam sebuah gambar. Gambar kerja yang baik adalah gambar yang sesuai dengan realita dilapangan. Tidak hanya mengandalkan imajinasi, tetapi sesuai dengan lahan, material dan kondisi dilapangan. Dalam proyek yang benar, drafter atau juru gambar tidak boleh merubah apapun isi dari gambar tersebut walaupun adanya sedikit kesalahan. Untuk merubah isi dari gambar tersebut seperti material, ukuran, catatan penting dan apapun itu harus mendapat persetujuan arsitek atau engineer yang dikoordinasikan dengan klien jika itu bersifat penting. Untuk mengetahui apa saja jenis gambar kerja, saya akan membagi kedalam dua contoh yaitu gambar kerja untuk membangun rumah dan gambar kerja untuk fabrikasi modul kilang minyak. Cara Membaca Gambar Kerja Beberapa orang juga menyebut gambar kerja adalah gambar teknik. Hanya saja gambar teknik lebih fokus untuk menjelaskan dari sisi teknik seperti mesin, listrik dan lainnya. Tetapi untuk cara membacanya hampir sama yaitu menggunakan perspektif. Gambar kerja kebanyakan ditampilkan 2 dimensi dan umumnya ditampilkan dari atas atau plan view. Di plan view ini akan menampilkan informasi tentang panjang dan lebar bangunan tersebut dan beberapa juga ditampilkan lokasi detail letak bangunan tersebut yang biasa disebut layout drawing atau site plan. Biasanya drafter menampilkan sisi bangunan yang dibutuhkan untuk diperlihatkan seperti tampak depan, samping dan belakang. Hal ini ditunjukkan dengan adanya tanda section atau potongan dari gambar tampak atas atau plan view. Berikut dasar-dasar dalam membaca gambar kerja Perspektif Dengan tampilan gambar kerja 2D kita harus bisa menggunakan imajinasi kita sehingga tampak 3D dalam pikiran kita. Perspektif adalah kata lain dari sudut pandang. Sudut penting ini penting, agar kita bisa mengetahui informasi penting seperti potongan, tempat las, lubang dan lainnya. Line/Garis Line atau garis ini juga membantu kita mengetahui bahwa objek tersebut seperti transparan dan kita bisa melihat apakah ada keterkaitan dengan objek lain atau tidak. Beberapa jenis line dalam gambar teknik yang biasa digunakan dalam proyek fabrikasi adalah. a. Center line Center line adalah garis tengah yang berfungsi untuk menghubungkan antar bagian. Contohnya untuk menghubungkan pipa dengan pipa, dimensi center line yang digunakan sebagai acuannya. b. Hidden Line Hidden line adalah garis putus-putus yang berfungsi untuk menginformasikan secara tembus pandang tentang bentuk sebuah objek atau menandai ada objek lain dibelakang objek itu sendiri. c. Phantom Line Phantom line adalah garis pendukung yang digunakan untuk sebagai referensi objek lain selain objek utama. Phantom line sering didapati di gambar kerja yang terdapat koneksi yang terhubung ke objek utama. Dimensi Biasanya dimensi yang dipakai dalam milimeter mm untuk membuat objek lebih presisi. Dengan adanya dimensi ini kita bisa menganalisa secara realistis bahwa objek bangunan yang akan kita fabrikasi atau dibuat sesuai dengan gambar atau tidak. Potongan Potongan atau dalam bahasa drawing disebut section berfungsi untuk mendetailkan bagian-bagian yang perlu kita ketahui ukurannya. Misalkan kita melihat secara plan view atau dari atas, kita butuh potongan dari samping untuk bisa melihat ukuran dinding, letak pintu, kusen atau jendela yang tidak bisa dilihat dari plan view atau tampilan atas. Setelah mengetahui cara-cara untuk membaca gambar kerja diatas, tentunya kita harus mengetahui jenis gambar kerja apa saja yang biasa dipakai untuk sebuah proyek. Jenis-Jenis Gambar Kerja Tentunya setiap proyek memiliki standart drawing yang berbeda-beda. Misalkan dalam proyek perumahan tidak diperlukan assembly drawing, tetapi untuk proses fabrikasi seperti modul topside pada kilang minyak tentunya membutuhkan assembly drawing yang kemudian nanti dirangkai menjadi satu bagian utuh. A. Arsitektur Dalam dunia arsitek gambar kerja memberikan peranan penting untuk membantu kontraktor menciptakan wujud fisik dengan panduan dokumen gambar. Dokumen gambar ini juga biasanya digunakan dalam pengurusan IMB yang harus disertakan. berikut adalah bagian-bagian dari gambar kerja dari arsitektur. Block Plan Block plan merupakan gambar dua dimensi untuk menunjukkan lokasi kavling tanah yang akan dibangun. Block plan menampilkan view dari atas, dengan menampilkan rencana pembangunan jalan, fasilitas umum dan sosial, dan utilitas air besih dan kotor. Site Plan Site plan pada gambar kerja menginformasikan tata letak elemen desain. Dengan adanya site plan, kita dapat mengetahui akses untuk menuju lokasi tersebut. Denah Denah menggambarkan letak dari masing-masing ruang berdasarkan luas tanah dan bangunan dengan tampilan atas yang memperlihatkan lantai bangunan. Denah adalah gambar kerja yang menjadi acuan penting dalam pembuatan bangunan. Karena dalam denah dijelaskan secara detail ukuran ruang, nama ruang, ketinggian baik dalam skala. Ditampilkan dengan ilustrasi furniture yang nanti bisa di detailkan dengan memberikan section atau garis potongan agar bisa dilihat dari sisi samping. Potongan/Section Potongan atau section pada gambar suatu bangunan menjelaskan sisi samping bagian bangunan tersebut. Tergantung sisi bagian mana yang ingin ditampilkan dengan memberikan garis panah pada gambar denah. Fungsi potongan atau section pada gambar menginformasikan ketinggian bangunan dan detail bangunan seperti jendela, kusen, pintu dan juga material lainnya. Gambar Kerja Tampak Fisik Gambar kerja ini mengilustrasikan wujud fisik tampak dari depan dalam dua dimensi. Memberikan gambaran ringkas bangunan ketika jadi dari tampak depan. Gambar Detail Fungsi dari gambar detail adalah menginformasikan secara detail baik ketinggian, lokasi, ukuran dan jenis material yang ingin diketahui. Misalkan gambar detail seperti pintu, tangga, jendela, kusen, kuda-kuda, struktur pondasi dan lainnya. Gambar Kerja Perspektif Gambar perspektif menampilkan 3 sisi bangunan sekaligus dalam gambar. Biasanya gambar ini digunakan dalam cover atau sebagai gambaran sekilas tentang bangunan yang akan dibuat. Gambar perspektif biasanya menampilkan sisi depan, samping kiri dan kanan dengan tanpa adanya dimensi. Untuk mendapatkan gambar kerja perspektif dibutuhkan software 3D khusus seperti sketchup dan lainnya. B. Fabrikasi Dalam membuat sebuah struktur bangunan yang besar tentunya dibutuhkan desain umum dan khusus berupa gambar kerja yang dibuat acuan dalam fabrikasi. Karena kebanyakan material custom atau dibuat sendiri berdasarkan kebutuhan, maka dibutuhkan drawing-drawing seperti assembly dan lainnya. Berikut lebih jelasnya. General Arrangement Drawing Gambar ini digunakan sebagai referensi untuk pembangunan di yard. Informasi-informasi yang dicantumkan seperti berikut a. Penomoran Part / Assemblyb. Posisi dan Elevasi Partc. Detail dan simbol las untuk koneksi di lapangand. Dimensi pemasangan yang dibutuhkan untuk instalasi di lapangane. Key plan modelf. Dan lainnya. Assembly Drawing Gambar ini menyajikan tampilan dan informasi untuk sebuah part sebagai bagian utama dan beberapa part tambahan, yang dirakut menjadi satu kesatuan assembly. Berisi informasi yang berkaitan dengan proses perakitan assembly seperti a. Dimensi pemasanganb. Simbol lasc. Daftar materiald. Posisi Assemblye. Dan lainnya Cutsheet Drawing Gambar ini menyajikan tampilan dan informasi untuk setiap part per satuannya dan digunakan sebagai referensi pemotongan material di cutting shop. Cutsheet drawing bisa berupa plat atau shape beam, column, angle, hollow dan lainnya. Dari gambar-gambar diatas akan digunakan sebagaimana mestinya oleh mereka yang bekerja di workshop masing-masing. Contohnya, cutsheet digunakan dicutting shop yang nantinya dikirim ke assembly shop jika diperlukan untuk dirangkai. Dan bagian-bagian yang sudah ter-assembly juga dikirim ke erection shop untuk disatukan berdasarkan susunan dari layout drawing atau general arrangement drawing. Dalam fabrikasi bisa dalam skala besar atau kecil. Jika dalam skala besar seperti pembangunan stadion, jembatan atau modul kilang minyak maka seluruh drawing tersebut bisa digunakan. Tetapi untuk fabrikasi skala kecil seperti pembuatan jig atau mesin otomasi kecil, maka cukup cutsheet drawing dan assembly dirasa cukup untuk proses fabrikasi. PembuatanVideo Company Profile di CV. Wangsa Evo Abadi (Bakso Abah Killer) ? 1.3 . Batasan Masalah . Dalam Kerja Praktik ini dilakukan oleh tim. Penulis berperan sebagai Videpgrapher Dalam Pembuatan Video Company Profile di CV. Wangsa Evo Abadi (Bakso Abah Killer). Adapun batasan masalah yang dibahas di dalam . Kerja Praktik ini antara lain: 1. Mari kita mulai dengan melihat alur kerja untuk menghasilkan warna atau gambar. Gambar 1 mengilustrasikan alur kerja umum untuk menghasilkan warna atau gambar. Terdapat tiga tahap yang terlibat, yaitu pembuatan/akuisisi gambar, pemrosesan/peningkatan gambar, dan reproduksi gambar. Agar pengelolaan warna dapat berfungsi, hal ini perlu diintegrasikan ke dalam alur kerja yang sama. Gambar 1 Alur kerja pengelolaan warna umum. Mari kita lihat setiap tahap lebih dekat. Untuk mereproduksi gambar, kita harus memiliki gambar untuk memulai. Oleh karena itu, tahap pertama adalah menghasilkan gambar dalam bentuk elektronik. Ada dua cara untuk mencapai ini, salah satunya adalah menggambar gambar atau ilustrasi menggunakan komputer, dan cara kedua adalah mengabadikan pemandangan dengan menggunakan kamera digital. Setelah kita memiliki gambar, kita pasti ingin membuat gambar jadi lebih menarik atau mengubahnya menjadi sesuai dengan yang kita sukai. Ini adalah tahap peningkatan. Setelah gambar disempurnakan, tahap terakhir adalah reproduksi. Reproduksi tidak hanya terbatas pada pencetakan hardcopy, tetapi juga melibatkan pengiriman gambar secara elektronik, seperti meneruskan gambar dengan flash drive, mengirim citr melalui email, dan memasang gambar secara online, misalnya membagikannya di Instagram atau Facebook. Gambar 2 memberikan contoh alur kerja pengelolaan warna dalam praktik. Gambar 2 Contoh alur kerja pengelolaan warna dunia nyata. Perangkat yang tercantum dalam setiap tahap mewakili perangkat yang dapat digunakan di tahap tersebut. Misalnya, kami memerlukan kamera untuk merekam adegan, kami menggunakan pemindai untuk mendigitalisasi gambar hardcopy, atau kami menggambar ilustrasi di komputer. Ada berbagai perangkat yang terkait dengan setiap tahap, tetapi ada satu perangkat yang umum digunakan pada ketiga tahap. Dan saya yakin Anda sudah tahu perangkat mana yang kita bahas. Ya, ini adalah monitor. Mengapa ini satu-satunya perangkat yang digunakan dalam ketiga tahap? Karena saat ini hampir 99,5% karya seni atau gambar berbentuk digital, dan sayangnya, kita masih tidak memiliki teknologi yang memungkinkan manusia melihat konten digital secara langsung, seperti dengan menghubungkan kartu SD ke dalam otak kita. Kita masih memerlukan perangkat tampilan untuk menikmati konten digital, dan perangkat yang paling sering digunakan adalah monitor. Tentu saja, seseorang dapat membantah bahwa proyektor juga dapat digunakan, tetapi tidak semua dari kita memiliki dinding yang besar dan kosong, serta ruangan yang gelap. Oleh karena itu, seseorang dapat menganggap monitor sebagai alat terpenting yang digunakan dalam alur kerja pengelolaan warna. Alasan mengapa monitor merupakan alat bantu pengelolaan warna yang paling penting adalah karena manusia mengandalkan untuk melihat warna yang ditampilkan untuk menilai apakah mereka menyukainya atau tidak. Gambar 3 mengilustrasikan ide ini. Jika monitor menampilkan gambar warna kulit kehijauan, maka kita akan menyesuaikan gambar dengan menurunkan warna hijau untuk membuat warna kulit lebih alami. Namun, kita tidak dapat menentukan apakah warna kehijauan tersebut berasal dari file, atau jika dari monitor itu sendiri. Jika berasal dari file, maka mengurangi nada warna hijau akan menghasilkan gambar warna kulit yang tampak alami pada monitor lain. Akan tetapi, jika warna kehijauan berasal monitor, maka mengurangi warna hijau akan menghasilkan gambar dengan nada warna hijau yang sangat sedikit. Hal ini tidak akan terlihat indah dan alami pada monitor lain. Oleh karena itu, memiliki monitor yang dikalibrasi secara teratur dapat mengurangi risiko memiliki gambar yang disesuaikan secara berlebihan atau tidak benar. Bagaimana seharusnya pencipta gambar menggabungkan pengelolaan warna dalam alur kerja mereka? Pertama, mari kita definisikan pembuat gambar. Siapa saja yang “menciptakan” gambar termasuk dalam kategori ini, misalnya, fotografer, ilustrator, dan desainer. Gambar 4 mengilustrasikan alur kerja umum untuk para desainer. Para desainer biasanya memiliki gagasan atau "gambar" dalam pikiran mereka, dan mereka menggunakan komputer dengan tablet gambar untuk "menggambar" pekerjaan dalam aplikasi perangkat lunak. Monitor memberikan "umpan balik" gambar, sehingga para desainer mengetahui seperti apa gambar itu terlihat, dan jika gambar tersebut memiliki maksud artistik yang benar. Jadi, tidak ada keraguan bahwa melihat warna yang tepat sangatlah penting bagi para desainer untuk menilai apakah pekerjaan tersebut mencerminkan apa yang mereka pikirkan. Oleh karena itu, monitor yang mereka gunakan harus dikalibrasi ke serangkaian parameter terpadu untuk memastikan semua pekerjaan dibuat dan dilihat dalam kondisi yang sama, dan untuk mencegah contoh warna kulit kehijauan yang disebutkan sebelumnya. Gambar 3 Manusia mengandalkan untuk melihat warna agar dapat menilai apakah mereka menyukainya atau tidak. Gambar 4 Alur kerja pengelolaan warna desainer pada umumnya. Setelah monitor dikalibrasi, profil ICC untuk monitor tersebut akan dihasilkan. Profil ICC ini harus dikirim bersama dengan gambar sehingga orang lain dalam alur kerja pengelolaan warna dapat mereplikasi lingkungan tempat gambar asli tersebut dibuat. Dengan kata lain, orang lain dapat melihat warna yang sama dengan yang dilihat oleh desainer, dan memastikan maksud artistik yang asli dapat dipertahankan. Detail tentang cara menggunakan profil ICC dapat dijelaskan secara terperinci dalam artikel berikutnya. Bagi para fotografer, alur kerja tersebut sedikit lebih rumit, seperti yang dapat Anda lihat pada Gambar 5. Ketika seorang fotografer ingin "melestarikan" penampilan dari adegan yang sebenarnya, fotografer perlu menempatkan pemeriksa warna dalam adegan, dan menggunakan alat ukur pencahayaan untuk menentukan apertur dan kecepatan rana yang tepat. Tidak mengherankan, ada profil ICC yang dikaitkan dengan kamera tertentu yang digunakan oleh fotografer tersebut, dan profil ICC juga harus disimpan di sepanjang alur kerja. Profil ICC dapat diunduh dari situs web pabrik, atau dapat dibuat dengan menggunakan pemeriksa warna dan kamar penayangan. Gambar 5 Alur kerja pengelolaan warna fotografer. Jika pemindai digunakan untuk mendigitalisasi gambar hardcopy, semua yang Anda butuhkan adalah pemindai yang bagus dengan profil ICC yang telah siap. Sama dengan kamera digital, profil ICC untuk pemindai dapat diunduh dari situs web pabrik, atau dapat dibuat dengan menggunakan pemeriksa warna dengan spektrofotometer. Spektrofotometer adalah alat yang mengukur warna pada substrat secara spektrum dan memberikan pengukuran yang akurat. Kedua metode ini memerlukan transformasi warna ke monitor jika seseorang ingin melihat gambar yang benar. Transformasi warna dilakukan di dalam aplikasi perangkat lunak maupun sistem operasi. Meskipun demikian, monitor harus benar-benar dikalibrasi agar pengguna dapat melihat warna yang tepat. Kita telah mempelajari apa yang dimaksud dengan alur kerja umum untuk pengelolaan warna, dan tiga tahapan utamanya. Kita juga telah mempelajari cara memadukan pengelolaan warna ke dalam alur kerja para desainer dan fotografer. Pada artikel berikutnya, kita akan membahas lebih lanjut tentang alur kerja pengelolaan warna untuk menyempurnakan dan menghasilkan gambar. Pelajari Selengkapnya mengenai Warna yang Akurat Monitor dengan Akurasi Warna yang Luar Biasa
Buatpembaca sekalian berikut ini saya kasih beberapa gambar kerja yang dapat menjadi pilihan bagi guru-guru teknik pemesinan. Job tersebut sudah jelas terbukti dapat digunakan, karena job sheet tersebut sudah pernah digunkaan oleh salah satu guru SMK TKM Teknik Taman Siswa Purworejo, dan hasilnya pun sangat bagus
Sketsa merupakan gambar rancangan, rengrengan, denah, dan bagan. Dalam perancangan arsitektur, membuat sketsa adalah langkah awal dalam kegiatan menggambar yang dilakukan oleh seorang arsitek untuk memenuhi dan memahami keinginan klien dari pembuatan desain sketsa bangunan mereka. Sketsa bangunan digunakan untuk mengilustrasikan poin-poin yang dibuat oleh si arsitek; untuk mengusulkan berbagai sudut pandang atau pendekatan terhadap masalah desain bangunan; untuk menjelaskan kepada klien tentang bagaimana arsitek tersebut bermaksud menanggapi feedback permintaannya, atau untuk menguatkan kesepakatan tentang apa yang diharapkan dari si arsitek dan klien atau akan tampak seperti apa desain yang telah disetujui itu nantinya. Sketsa Bangunan Rumah Pengertian dan Fungsi Sketsa Bangunan Proses perancangan gambar awal dan sederhana secara global yang dilakukan pada saat proses menggambar dengan ciri khas yang kasar dan ringan disebut sketsa bangunan dapat didefinisikan sebagai gambar sederhana atau draf kasar yang dibuat secara global, tidak detail, melukiskan bagian-bagian gedung bangunan yang ingin ditampilkan oleh pembuatnya. Sedangkan sketsa bangunan berfungsi sebagai berikut ini Untuk mengeksplor kesuluruhan bangunan; Metode untuk memahami proporsi; Medium untuk memanipulasi sambungan material; Cara untuk menghitung sistem struktur baru. Sketsa juga mengkomunikasikan informasi di dalam biro antara arsitek dengan drafter-nya. Yang terpenting adalah gambar dan sketsa bangunan menjelaskan dan mengeksplor pencapaian teoritis dari pembuatnya Tahapan Dasar dalam Pembuatan Sketsa Gambar Bangunan Sketsa bangunan biasanya dibuat dengan menggunakan unsur garis, blok dan warna. Dalam bidang keteknikan, sketsa bangunan biasa dibuat pada awal pemilihan sebuah rancangan untuk menilai efisiensi suatu desain. Sketsa bangunan digambarkan dengan cara kasar tanpa detail atau secara garis besarnya suatu rancangan bangunan. Sketsa tersebut dapat dijadikan acuan standar untuk pembuatan detail konstruksi dengan segala macam pertimbangan seperti lingkungan, estetika, sampai dengan anggarannya. Arsitek membuat sketsa gambar bangunan dengan tahapan rancangan sebagai berikut. 1. Meneliti Informasi Bangunan Sebelum melakukan proses penggambaran sketsa bangunan, seorang arsitek atau engineer melakukan penyelidikan tentang maksud dan tujuan pembuatan bangunan dan informasi lainnya. 2. Melakukan Konsultasi untuk Menjaring Keinginan owner Arsitek perlu membuka layanan konsultasi guna untuk mengetahui jenis bangunan yang diinginkan pemilik, mulai dari tipe bangunan, ukuran, model design, jumlah penghuni, kebutuhan ruang, dan kemampuan anggaran pemilik. Dalam praktik nyata sesi konsultasi antara arsitek dengan klien, arsitek biasanya akan menggambar sketsa bangunan sebagai respon dari percakapan mereka. Tahapan ini sebagai pertimbangan pembuatan karakter suatu bangunan yang mewakili keinginan pemiliknya. 3. Melakukan survey lokasi dan ukuran lahan Arsitek mensurvei lokasi dan mengukur lahan yang ingin dibangun. Arsitek akan menyesuaikan ukuran bangunan dengan memperhitungkan efektifitas ketersediaan lahan, bentuk tanah dan kelandaiannya. Dengan harapan alokasi ruang dan lahan dapat terpenuhi secara efektif dan maksimal. 4. Membuat Desain Tata Ruang Arsitek dapat menuangkan ide desain tata ruang ke dalam gambar denah atau gambar ortogonal lainnya, tidak harus dalam sketsa bangunan. Si arsitek harus memperhitungkan semua aspek kebutuhan ruang secara standar maupun berdasarkan kreatifitasnya. Aspek tersebut meliputi, luas ruangan, letak efektif tiap ruangan, jumlah ruang dan fasilitas. Tata ruang didesain dengan perhitungan matang dan akurat sehingga mempermudah penghuni dalam mengakses setiap ruang dengan mudah dan efisien. 5. Menambahkan Estetika di dalam atau di luar ruangan Arsitek mendesain bentuk dan karakter suatu bangunan disesuaikan dengan estetika yang ingin ditampilkan. Nilai estetika tersebut berhubungan dengan bentuk dinamis dan modern yang dipengaruhi oleh perkembangan zaman. Lingkungan lokasi bangunan juga harus diperhitungkan saat mendesain agar tercipta sebuah konstruksi yang ramah lingkungan, sesuai dan mencerminkan karakter penghuni secara prestisius. Estetika tersebut juga dapat berasal dari keinginan si penghuni yang bersangkutan. Seperti kebutuhan teras, selasar, raling tangga, taman, garasi dan lain-lain. 6. Menambahkan Gambar atau Desain Properti Untuk menampilkan visualisasi yang nyata, arsitek perlu merancang properti yang diperkirakan akan menjadi kebutuhan standar sebuah bangunan, misal kitchen set di dapur, mobil di garasi, tempat tidur di ruang tidur, dan sebagainya. Properti-properti tersebut penempatannya disesuaikan dengan bentuk ruang dan lahan. Pada dasarnya properti tersebut disesuaikan dengan kebutuhan penghuni, namun juga disesuaikan dengan kondisi bangunan, anggaran dan fleksibilitas prinsip bangunan itu sendiri. Perlengkapan untuk Menggambar Sketsa Bangunan Perlengkapan umum yang harus disediakan dalam menggambar sketsa bangunan tergantung pada jenis gambar itu sendiri. Berikut ini perlengkapan yang umum dipakai untuk membuat sketsa bangunan antara lain sebagai berikut 1. Kertas Gambar Millimeter Blog Ini adalah kertas berstandar yang sangat efisien digunakan karena sudah mempunyai ukuran tetap berskala standar yaitu 1 100. Kertas ini umum digunakan arsitek atau engineer saat membuat sketsa akurat suatu konstruksi bangunan. 2. Mistar Segitiga Satu Set no 12 Mistar ini adalah standar yang digunakan para engineer dalam penggambaran. Satu setnya terdiri dari dua jenis, yaitu 1 segitiga sama kaki dan 2 segitiga siku-siku. Terdapat dua teknik dasar dalam sistem penggambaran dengan mistar ini, yaitu Single stand, yaitu teknik menggambar dengan garis tegak lurus atau siku yang berlawana arah dan biasa disebut juga dengan gaya polygom dengan resultan berubah. Double stand, yaitu teknik menggambar dengan membuat garis singgung atau prespektif yang disebut juga dengan garis gaya jajaran genjang dengan resultan tetap. 3. Pensil Gambar 2B, H, HB Tentunya sudah tidak asing lagi dengan jenis pensil ini. Pensil gambar ini adalah pensil standar nasional baik digunakan untuk membuat sketsa dan juga untuk ujian sekolah. Keunggulan dari jenis pensil 2B, H, HB ini adalah Memiliki ketahanan yang bagus tidak mudah patah Memiliki warna hitam yang dalam Stabil dan keras, sehingga cocok dalam segala jenis sistem penggambaran. 4. Karet Penghapus Boxy Warna Hitam Penghapus jenis ini banyak digunakan para arsitek atau engineer. Ketika dipakai untuk menghapus, hasil hapusan terlihat lebih rapih dan tidak berbekas. Selain itu, penghapus boxy warna hitam ini stabil dan tidak mudah koyak. 5. Selotip Kertas Kertas gambar milimeter blog diletakkan pada meja gambar dengan pengaturan yang baik untuk memudahkan posisi menggambar. Lalu, kertas gambar tersebut ditempelkan pada meja/alas gambar dengan menggunakan selotip kertas. Selotip kertas memiliki kuat rekat yang cukup efisien pada kertas dengan jenis material meja gambarnya sehingga mempermudah para arsitek atau engineer saat menggambar. Perbedaan Gambar Denah, Potongan Section, Tampak Face, dan Gambar Perspektif 3D Sebelumnya telah dijelaskan secara gamblang mengenai apa itu sketsa dan bagaimana tahapan dalam pembuatannya. Berikut ini kami jelaskan berbagai produk gambar yang bisa dibuat dengan program computer, AutoCAD, seperti gambar denah, potongan section, tampak face, dan gambar perspektif 3D. Gambar Denah Denah adalah penampang atau potongan horisontal bangunan yg dipotong, sehingga kelihatan pada bagian bawah atau ruang. Ada dua jenis gambar denah yaitu Denah arsitektural, yaitu denah yang menunjukan penataan tata letak furniture, meubel dan tata ruang interiornya. Gambar denah arsitektural ini biasanya digunakan sebagai media presentasi maupun pemasaran untuk konsumen karena lebih menonjolkan estetika suatu tampilan bangunan. Denah struktural, yaitu denah yang menampilkan dimensi ukuran yang akurat. Denah stuktural lebih digunakan sebagai gambar kerja pada saat proses pelaksanaan pembangunan karena erat kaitannya dengan detail-detail gambar. Baca juga Apa itu Site Plan dan Cara Mengatur Site Plan yang Baik Hal-hal yang harus diperhatikan saat membuat gambar denah arsitektural dan struktural, yakni sebagai berikut 1. Denah Arsitektural Denah Arsitektural Simbol-simbol furnitur yang akan digambar Ukuran dan keterangan nama gambar Simbol dinding arsitektural Luas bangunan dan luas ruang Skala gambar Proporsi gambar terhadap kertas Simbol-simbol arsitektural kendaraan, pohon Rendering warna, bayangan 2. Denah Struktural Contoh Denah Struktural Bangunan Cafe via Ukuran dan keterangan nama gambar Simbol dinding struktural Luas bangunan dan luas ruang Skala gambar Proporsi gambar terhadap kertas Modul/grid ruang Potongan Section Potongan adalah salah satu gambar ortogonal dalam gambar arsitektur yang menampilkan penampang vertikal bangunan yang dipotong dari atas ke bawah sehingga terlihat bagian-bagian detail dalam bangunan. Potongan section bangunan memperlihatkan bagian konstruksi dan struktur bangunan, mulai dari bawah hingga ke atas atau dari pondasi hingga ke atap. Potongan terdiri dua jenis, yaitu potongan arsitektural dan struktural. Berikut ini penjelasannya. 1. Potongan Arsitektural Via Simbol-simbol furniture yang akan digambar Ukuran dan keterangan nama gambar Simbol dinding arsitektural Luas bangunan dan luas ruang Skala gambar Proporsi gambar terhadap kertas Simbol-simbol arsitektural orang, kendaraan, pohon Rendering warna, bayangan 2. Potongan Struktural Via Ukuran dan keterangan nama gambar Simbol dinding struktural Luas bangunan dan luas ruang Skala gambar Proporsi gambar terhadap kertas Gambar pondasi yang terpotong Gambar kuda-kuda atap yang terpotong Simbol modul/grid ruang Galian tanah untuk pondasi Tampak Face Tampak adalah gambar proyeksi ortografik atau orthogonal bangunan yang memperlihatkan bagian muka bangunan dengan perspektif dari berbagai arah secara lengkap. Tampak ditampilkan dalam bentuk dua dimensi 2D yang memperlihatkan bagian-bagian bangunan dari bawah hingga ke atas seperti teras, pintu, jendela, ventilasi dan atap. Sama halnya dengan jenis gambar lainnya, tampak terdiri dari tampak arsitektural dan struktural. Namun, kedua jenis tampak ini pada dasarnya sama, karena bukan merupakan acuan pelaksanaan melainkan model dan estetika bangunan tersebut. Sehingga tampak dapat dibuat dengan gambar yang warna atau hitam putih tergantung kebutuhan dan keinginan pihak owner. Via Berikut ini hal-hal yang harus diperhatikan dalam menggambar tampak adalah sebagai berikut Proporsi gambar terhadap kertas Simbol arsitektural orang, kendaraan, pohon Rendering warna, bayangan Keterangan nama gambar Skala gambar Arah penggambaran depan, belakang, samping Gambar Prespektif 3D Gambar prespektif 3D merupakan gambar yang mepresentasikan gambar bangunan secara nyata dengan 3 jenis sumbu atau arah. Gambar ini umumnya dipakai dalam pemasaran dan permodelan untuk perumahan yang dijual untuk para konsumen. Namun, gambar ini sebenarnya bukan merupakan gambar standar dalam perancangan suatu bangunan. Sehingga dapat digunakan maupun tidak, tergantung pada kebutuhan drafter maupun owner. Via Demikianlah penjelasan mengenai apa itu sketsa bangunan gedung, apa saja fungsi dari sketsa, dan tahapannya dalam pembuatan sketsa bangunan. Selain itu, kami paparkan penjelasan mengenai berbagai produk gambar yang bisa dibuat dengan program computer, AutoCAD, mulai dari gambar denah, potongan section, tampak face, sampai gambar perspektif 3D. Semoga bermanfaat!

banjir dasar dasar gambar teknik semua tentang teknik, gambar teknis perencanaan drainase slideshare net, bab 11 contoh perencanaan dan pembangunan ipal domestik, nawar syarif panduan dalam perencanaan jembatan, tahapan tahapan pada pekerjaan konstruksi perencanaan, contoh kerangka acuan kerja kak perencanaan pembangunan,

Adapununsur-unsur yang terdapat sistem pelayanan jasa, yaitu : 1) Teknologi, yaitu derajat otomatisasi, peralatan. 2) Aliran proses, merupakan urutan kejadian yang digunakan. 3) Tipe proses, adalah jumlah kontak dengan pelanggan, derajat pelayanan. 4) Lokasi dan ukuran. diperlukandalam pembuatan pola rok. Mengembangkan dan menyajikan hasil 8. Peserta didik menyusun informasi hasil diskusi kelompok yang telah dilakukan. 9. Peserta didik diminta untuk mempresentsikan cara pengambilan ukuran badan yang diperlukan dalam pembuatan pola r ok. Menganalisis dan evaluasi masalah 10.

Adabeberapa jenis gambar kerja yang berlaku saat pelaksanaan pekerjaan yaitu gambar perencanaan (as plan drawing), gambar shop drawing, dan gambar asbuilt drawing Di samping jenis gambar kerja di atas, masih ada banyak lagi jenis gambar lain seperti gambar sketsa, gambar 3d, rendering, dll namun bukan merupakan gambar kerja yang bisa dijadikan

Dpxc.
  • 4682v28p1y.pages.dev/3
  • 4682v28p1y.pages.dev/87
  • 4682v28p1y.pages.dev/165
  • 4682v28p1y.pages.dev/18
  • 4682v28p1y.pages.dev/268
  • 4682v28p1y.pages.dev/103
  • 4682v28p1y.pages.dev/266
  • 4682v28p1y.pages.dev/362
  • pembuatan gambar kerja dilakukan pada saat